PENUTUP DAN KESIMPULAN PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGY DENGAN KASUS CORPAL DI RSUD

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis corpus alienum di Instalasi Radiodiagnostik RSUD tidak memerlukan persiapan khusus, hanya saja petugas menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta instruksi-instruksi khusus sehingga dapat memperlancar jalanya pemeriksaan.
4.1.2 Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis Corpus Alienum di Instalasi Radiodiagnostik RSUD. melakukan prosedur pemeriksaan tepat pada daerah basis cranii dengan tebal potongan irisan 4 mm dan jumlah slice 6 irisan. Alasannya dilakukan pengambilan slice dengan tebal potongan irisan 4 mm adalah agar irisan yang dihasilkan lebih tipis sehingga lebih informasi yang dihasilkan lebih akurat dan detail.
 
4.1.3 Pada Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis Corpus Alienum di Instalasi Radiodiagnostik RSUD. potongan pemeriksaan yang digunakan adalah menggunakan potongan axial, hal ini dikarenakan alat CT-Scan yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah pada Instalasi Radiodiagnostiknya sudah mengunakan CT-Scan 6 slice dimana mempunyai fasilitas 3 dimensi. Fasilitas ini dapat merubah tiga bentuk potongan, axial, koronal dan sagital. Keunggulan dari alat ini dari segi kenyamanan pasien, dimana pasien hanya melakukan posisi axial saja. Kemudian informasi yang didapat lebih memberikan informasi yang lebih akurat dan banyak. Dan juga dosis radiasi yang diterima oleh pasien lebih kecil karena hanya menggunakan satu positioning mendapatkan 3 informasi sakaligus axial, coronal dan sagital tanpa melakukan perubahan positioning dan penambahan jumlah eksposi kepada pasien.
4.2 Saran
4.2.1 Demi kenyamanan dan kepuasan pasien, selain pasien ICU (Intensive Care Unit ) diharapkan untuk pasien dengan kasus-kasus tertentu dari poliklinik dapat di dahulukan juga pemeriksaanya. Dalam hal ini jika sekiranya pasien dari poliklinik yang bersangkutan benar- benar dalam keadaan kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Peter. 1989. Diagnostic Imaging. Second Edition. EGC. Jakarta.
Balllinger, P. W. 1995. Merill’s Atlas of Radiographic Positioning and Radiologic Prosedur. Volume Two. Eight Edition. Mosby Company, St Louis.
Bontrager, Kenneth L. 2001. Text Book of Radiographic Positioning and
Related Anatomy. Mosby A Harcourt Science Company, St . Louis London Philadelphia Sydey Toronto.
Corwin, Elizabeth J, 2000, Patofisiologi, Alih Bahasa : Brahm U, Penerbit Buku Kedokteran : EGC, Jakarta.
Kelley, Lorrie dan Petersen, Connie. 1997. Sectional Anatomy for Imaging Professionals. Mosby Year Book, Inc. USA.
Llawge, Sebastian. 1989. Cerebral and Spinal Computerized Tomography. Copy right by Schering. West Germany.
Pracy, R. J. Siegar, Stell PM. 1989. Pelajaran Ringkas Telinga , Hidung dan Tenggorokan. Gramedia. Jakarta.
Rasad, S. 1992. Radiologi Diagnostik. FKUI. Jakarta.
Rasad, S. 2000. Radiologi Diagnostik. FKUI. Jakarta.
Seeram, Euclid. 2001. Computed Tomography Physical Principles, Clinical Applications, and Quality Control. Second Edition. W.B Saunders Company. USA.
Soepardi. A, E, dan Iskandar, N. 2001. Buku Ajar Telinga, Hidung dan
Tenggorokan. Edisi Lima. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.
Wengener Hening Otto, 1983. Whole Body Computerized Tomography. London
Tortorici, M.R, 1995. Advance Radiographic and Angiographic Procedures with an Introduction to Specialized Imaging. F.A. Davis Company. Philaelphia.
Weisberg, Leon A. 1984. Cerebral Computed Tomography A Text Atlas. Second Edition. W. B. Saunders Company. Philadelphia, London.
Thumbs up



































Post a Comment

0 Comments