(Nuttawan Jaengsri, 2004)
Prosedur adalah urutan dari rangkaian pemeriksaan yang harus diikuti. Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan meliputi, persiapan pasien, posisi pasien, scout view, menentukan parameter scan yang tepat, sampai mendapatkan kualitas gambar CT Scan yang baik.
1. Adapun prosedur pemeriksaan CT Scan kepala, meliputi :
- Persiapan Pasien : berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan, jika diperlukan injeksi media kontras dianjurkan bagi pasien untuk puasa.
- Posisi pasien : supine di atas meja pemeriksaan; head first. -Atur posisi kepala sehingga OML vertikal tegak lurus.
- Volume investigasi : dari foramen magnum sampai vertex.
2. Scan parameter :
- Slice thickness : 2-5 mm pada daerah fossa posterior (foramen magnum sampai tentorium); 5-10 mm pada daerah hemisfer (tentorium sampai vertex).
- Inter-slice distance/pitch : 1.0
- FOV : kira-kira 24 cm.
- Gantry tilt : 10-120 parallel dengan supra orbito meatal baseline (untuk mereduksi dosis radiasi pada orbita).
- kV : standard
- mA : diatur sesuai dengan kualitas gambar yang diperlukan.
- Rekonstruksi algorithm : soft tissue
- Window width : 0-90 HU (supratentorial brain), 140-160 HU (brain pada daerah fossa posterior), 2000-3000 HU (bone)
- Window level : 40-45 HU (supratentorial brain), 30-40 HU (brain pada daerah fossa posterior), 200-400 HU (bone).
3. Kriteria kualitas gambar CT kepala
- Kriteria visualisasi pencitraan : cerebrum, cerebellum, basis cranii.
- Kriteria gambar :
a. Tampak jelas batas tegas antara substansia alba dan substansia gricea
b. Tampak jelas daerah basal ganglia
c. Tampak jelas sistem ventrikel
d. Tampak jelas ruang CSF di sekitar mesencephalon dan mengelilingi otak.
1.
2. Nervus optikus kanan
3. Kiasma optik
4. Lobus temporal
5. Pons/otak tengah
6. Cerebelum
7. Lobus oksipital
8. Air cel mastoid
9. Sinus sphenoid atau sinus ethmoid
2. Potongan axial keempat
Gambar 6
(Bontrager, 2001)
Keterangan: Gambar 6. Gambar irisan CT Scan
A. Korpus kalosum anterior
B. Anterior horn ventrikel lateral kiri
C. Ventrikel tiga
D. Kelenjar pineal
Indikasi Pemeriksaan CT-Scan kepala yaitu:
a. Suspect neoplasma, massa, lesi atau tumor pada otak
b. Metastase pada otak
c. Perdarahan intrakranial
d. Aneurysma
e. Abses
f. Atrofi kepala
g. Posttraumatic abnormalities
h. Acquired atau kelainan kongenitaProtuberantia oksipital interna
Prosedur adalah urutan dari rangkaian pemeriksaan yang harus diikuti. Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan meliputi, persiapan pasien, posisi pasien, scout view, menentukan parameter scan yang tepat, sampai mendapatkan kualitas gambar CT Scan yang baik.
1. Adapun prosedur pemeriksaan CT Scan kepala, meliputi :
- Persiapan Pasien : berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan, jika diperlukan injeksi media kontras dianjurkan bagi pasien untuk puasa.
- Posisi pasien : supine di atas meja pemeriksaan; head first. -Atur posisi kepala sehingga OML vertikal tegak lurus.
- Volume investigasi : dari foramen magnum sampai vertex.
2. Scan parameter :
- Slice thickness : 2-5 mm pada daerah fossa posterior (foramen magnum sampai tentorium); 5-10 mm pada daerah hemisfer (tentorium sampai vertex).
- Inter-slice distance/pitch : 1.0
- FOV : kira-kira 24 cm.
- Gantry tilt : 10-120 parallel dengan supra orbito meatal baseline (untuk mereduksi dosis radiasi pada orbita).
- kV : standard
- mA : diatur sesuai dengan kualitas gambar yang diperlukan.
- Rekonstruksi algorithm : soft tissue
- Window width : 0-90 HU (supratentorial brain), 140-160 HU (brain pada daerah fossa posterior), 2000-3000 HU (bone)
- Window level : 40-45 HU (supratentorial brain), 30-40 HU (brain pada daerah fossa posterior), 200-400 HU (bone).
3. Kriteria kualitas gambar CT kepala
- Kriteria visualisasi pencitraan : cerebrum, cerebellum, basis cranii.
- Kriteria gambar :
a. Tampak jelas batas tegas antara substansia alba dan substansia gricea
b. Tampak jelas daerah basal ganglia
c. Tampak jelas sistem ventrikel
d. Tampak jelas ruang CSF di sekitar mesencephalon dan mengelilingi otak.
1.
Potongan axial pertama
Gambar 5
(Bontrager, 2001)
Keterangan: Gambar 5 Gambar irisan CT Scan
1. Bola mata2. Nervus optikus kanan
3. Kiasma optik
4. Lobus temporal
5. Pons/otak tengah
6. Cerebelum
7. Lobus oksipital
8. Air cel mastoid
9. Sinus sphenoid atau sinus ethmoid
2. Potongan axial keempat
Gambar 6
(Bontrager, 2001)
Keterangan: Gambar 6. Gambar irisan CT Scan
A. Korpus kalosum anterior
B. Anterior horn ventrikel lateral kiri
C. Ventrikel tiga
D. Kelenjar pineal
Indikasi Pemeriksaan CT-Scan kepala yaitu:
a. Suspect neoplasma, massa, lesi atau tumor pada otak
b. Metastase pada otak
c. Perdarahan intrakranial
d. Aneurysma
e. Abses
f. Atrofi kepala
g. Posttraumatic abnormalities
h. Acquired atau kelainan kongenitaProtuberantia oksipital interna
Social Plugin