Berikut paparan kasus teknik CT Scan Abdomen dengan 3 fase, silahkan baca jika berminat semoga bermanfaat,
CT
ABDOMEN DENGAN SUSPECT HEPATOMA MENGGUNAKAN
3 FASE LIVER
Pendahuluan
Pesawat CT “
“ yang telah dimiliki Rs.swasta sekarang
ini termasuk pesawat CT Helicle ( Spiral Scanner ). Sehingga mempunyai banyak
kelebihan yang dapat kita ambil manfaatnya. Salah satunya fasilitas pada
pesawat ini adalah pada menu CT Abdomen mempunyai 3 fase Liver. Pada menu ini di
khususkan untuk pemeriksaan liver dengan dugaan kelainan seperti hemangioma ,
hepatoma dsb.
Kasus
Pasien
wanita umur 29 tahun datang ke radiology tanggal 25 April 2003 untuk
pemeriksaan CT-scan. Pasien mengalami ikterus, ascites dan pleural effusion
serta kesadaran menurun . Dugaan sementara tumor intra abdominal mengarah ke Hepatoma.
Pasien sudah diperiksa dengan foto polos
abdomen dan USG abdomen.
Pelaksanaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan CT Abdomen dengan 3 fase
Liver, diawali dengan scanning polos Abdomen dari atas diagfragma sampai pada
daerah vesika urinaria, hal ini untuk mengantisipasi adanya metastase ke tempat
lain yang belum diketahui. Kemudian dilakukan penyuntikan kontras Intra Vena (
I.V ) dengan menggunakan otomatic injector sebanyak 100 ml media kontras, dengan
flow rate 2.5 ml/sec, dan start delay pada 30 detik. Kemudian baru menggunakan
menu 3 fase liver terdiri atas (seperti tampak pada gambar) :
1.
Fase Arteri ( A-Phase )
Lapangan
scanning diambil dari atas diagfragma sampai pada sekitar SIAS atau seluruh
daerah liver tercover . Pada fase arteri ini dimaksudkan setelah kontras I.V masuk
ke vena kemudian sampai jantung lalu didistribusikan ke Aorta dan seluruh
arteri termasuk arteri dalam hepar, sehingga massa akan tampak jelas dibanding
dengan jaringan sekitarnya. Pada fase ini start delay pada 30 detik dengan waktu scan diatur pada 20 detik, dengan
harapan media kontras tepat dan maksimal berada pada pembuluh arterinya.
2.
Fase
Vena ( V-Phase )
Lapangan
scanning diambil kembali dari atas diagfragma hingga pada vesica urinaria sama
seperti CT Abdomen polos. Hal ini dimaksudkan untuk mengikuti kembali aliran
kontras yang telah didistribusi ke ginjal sehingga kelainan yang ada pada
daerah setelah liver dapat terdeteksi. Start delay diatur pada 60 detik
dengan waktu scan 30.08. Diharapkan
dengan pengaturan waktu ini, mampu menampakkan gambaran fase vena secara
maksimal.
3.
Parenkim – Phase ( Late – Phase )
Lapangan
scanning diambil kembali seperti CT Abdomen polos dari diagfragma hingga vesika urinaria.
Protokol
pemeriksaan yang digunakan untuk Non kontras, Fase arteri (A-Phase), fase vena
(V-phase) dan fase parenkim adalah kV= 130, mAs=120, slice collimation = 8 mm,
feed/rotation= 12 mm, Kernel= B40s, Increment = 8 mm, Direction = Cranio-caudal.
Hasil
Pembacaan :
Tampak lesi
campuran dengan batas tegas di hepar pada lobus dextra sinistra. Struktur
parekim inhomogen. Pada pemberian kontras, tampak enhancemen, ascites, efusi
pleura dextra. Tak tampak adanya pembesaran ginjal.Lien tampak ukuran membesar,
struktur parenkim inhomogen.Ren dextra/sinistra tampak kista ukuran kecil.Tak
tampak kelainan aorta,pancreas dan tak tampak destruksi tulang.
Kesan : Massa
di hepar cenderung hepatoma dengan ascites , efusi pleura dan terdapat kista
kecil pada ren dextra dan sinistra.
Pembahasan
Dengan
menggunakan 3 phase liver, letak, luas dan kepadatan massa, serta letak
relative terhadap pembuluh darah yang ada akan dapat tervisualisasi dengan
jelas. Massa tampak tampak enhance dengan adanya media kontras. Rekonstruksi
coronal fase arteri dapat menampakkan pembuluh arteri hepatic yang enhance
dibanding dengan jaringan liver maupun massanya, dan lebih untuk membedakan ada
tidaknya kelainan pada arteri ini.
Disamping
itu pemeriksaan ini juga berfungsi untuk melengkapi informasi yang sudah
diperoleh dari foto polos abdomen dan USG.
Cakupan lapangan pemeriksaan yang lebih dibandingkan dengan pemeriksaan
dengan USG dapat menampakkan ascites, efusi pleura dan kista pada ginjal,
limpa, pancreas serta vertebrae dengan baik.
Interval
waktu selama 30 detik antara fase arteri dan fase vena mampu menampakkan
gambaran pembuluh arah yang diinginkan secara maksimal. Sedangkan untuk fase
parekim, biasanya scanningnya dilakukan 2 menit setelah kontras masuk. Tapi
mengingat bahaya radiasi terhadap pasien biasanya di Rs.swasta, fase parenkim
jarang dilakukan dengan pertimbangan pada fase vena, aliran kontras biasanya
telah mengisi vesica urinaria . Jadi pada fase parenkim diambil scanning di
daerah vesica urinaria dengan cukup 1 ( satu ) slice.
Kesimpulan :
Pemeriksaan
CT scan abdomen dengan menggunakan 3 fase liver dengan rekonstruksi nya dapat
memberikan informasi yang lebih baik khususnya untuk visualisasi massa,
pancreas dan pembuluh darah di liver. Ketepatan waktu pengaturan injector
otomatis akan sangat berpengaruh terhadap gambar yang diperoleh.
0 Comments