3.2 Hasil dan pembahasan
3.2.1 Hasil
Gambar 18, Topogram An O. Slice : 1
Gambar 19, Slice : 2
Gambar20, Slice : 3
Gambar 21, Slice : 4
Gambar22, Slice : 5
Gambar23, Slice : 6
Gambar 24, Radiograf An O: Potongan Axial
Gambar 25, Radiograf An O: Potongan Coronal
Gambar 26, Radiograf An O: Potongan Sagital
Setelah dilakukan pemeriksaan CT-Scan Kepala dengan klinis Corpus alienum pada pasien An. O yang dilakukan dengan menggunakan potongan axial,sagital dan coronal dan dengan slice interval 4 mm kemudian diinterpretasikan oleh Dr. Adi Soewarno, Sp.Rad maka hasil yang diperoleh adalah :
“Tampak Corpus alienum (Carbo pensil) memasuki samping medial Bulbus Medial Sinistra. Ujung pensil sampai kesinus ethmoidalis sinistra. Sedalam 4,29 cm dari kulit Bulbulis Oculi Sinistra.
3.2.2 Pembahasan
Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis Corpus alienum di Instalasi Radiodiagnostiki tidak memerlukan persiapan khusus, hanya saja petugas menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta instruksi-instruksi khusus sehingga dapat memperlancar jalanya pemeriksaan antara lain berupa instruksi melepaskan semua benda-benda yang dapat mengganggu radiograf dilepas, seperti kacamata, anting-anting.
Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis Corpus Alienum di Instalasi Radiodiagnostik RSUD.dilakukan dengan posisi tidur telentang diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry (head first). Petugas mengatur meja pemeriksaan sehingga daerah objek atau kepala berada tepat pada posisi yang telah ditentukan.
Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis Corpus Alienum di Instalasi Radiodiagnostik rumah sakit melakukan prosedur pemeriksaan tepat pada daerah basis cranii dengan tebal potongan irisan 4 mm dan jumlah slice 6 irisan. Alasannya dilakukan pengambilan slice dengan tebal potongan irisan 4 mm adalah agar irisan yang dihasilkan lebih tipis sehingga lebih informasi yang dihasilkan lebih akurat dan detail. Kemudian pada pemeriksaan ini potongan pemeriksaan yang digunakan adalah menggunakan potongan axial, hal ini dikarenakan alat CT-Scan yang dimiliki Rumah Sakit Umum pada Instalasi Radiodiagnostiknya sudah mengunakan CT-Scan 6 slice dimana mempunyai fasilitas 3D. Fasilitas ini dapat merubah tiga bentuk potongan, axial, koronal dan sagital, jadi pada pemeriksaan ini dari potongan axial diubah menjadi potongan coronal tanpa harus merubah posisi pasien begitu pula halnya dengan yang sagital. Keunggulan dari alat ini adalah dari segi kenyamanan pasien, dimana pasien hanya melakukan posisi axial saja. Kemudian informasi yang didapat lebih memberikan informasi yang lebih akurat dan banyak. Dan juga dosis radiasi yang diterima oleh pasien lebih kecil karena hanya menggunakan satu positioning mendapatkan 3 informasi sakaligus axial, coronal dan sagital tanpa melakukan perubahan positioning dan penambahan jumlah eksposi kepada pasien.
Pengaplikasian 3 dimensi yang dilakukan di Instalasi Radiodiagnostik Rumah Sakit Umum Daerah Prof.dengan menggunakan CT-Scan Somatom 6 slice adalah sebagai berikut :
q Data base seq dibuat jendela baru dengan menggunakan recon job. Masuk atau buka ke jendela 2 ® ganti nama description menjadi nama DATA 3D agar mudah di ingat saat mencari pada brouse patient ® kemudian ganti ukuran slice yang paling kecil menjadi 2 mm ® ganti kernel ke H31medium smoth + ®ganti window ke base orbite RSMS ® klik Recon
q Kemudian klik file ® close patien
Lewat aplikasi 3D ini dapat dilakukan post prosessing data MRI/CT yang telah dilakukan dengan menampilkan gambaran sagital, coronal dan axial secara bersamaan. Selain itu di aplikasi 3D ini data yang diproses lebih dahulu sebelum dilakukan proses mencetak pada film (filming).
Hal- hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan post processing di aplikasi 3D adalah sebagai berikut :
§ Data yang digunakan biasanya gambar dengan irisan tipis
§ Jumlah gambar yang digunakan minimal berjumlah tiga gambar
§ Setiap kali loading data 3D, gambar akan muncul type MPR.
§ Gambar MPR biasa di gunakan untuk melihat dalam potongan axial.
§ Gambaran MIP biasa digunakan untuk menampilkan gambaran coronal dan sagital.
Setelah pemeriksaan selesai pasien boleh meninggalkan ruangan, kemudian dilakukan pengolahan gambar scanning. Gambar yang telah diolah kemudian dibacakan ke dokter radilog.
Dari hasil pengamatan penulis selama praktek kerja lapangan III pemeriksan CT-Scan kepala dengan klinis corpus alienum di Instalasi Radiodiagnostik pada dasarnya telah sesuai dengan teori.
0 Comments