PROSEDURE PEMERIKSAAN RADIOLOGI ESOFAGUS

Tujuan
Maksud dan tujuan dari pemeriksaan radiology esophagus adalah sebagai acuan dalam melakukan teknik radiografi oesophagus,untuk memperlihatkan struktur anatomi dan jenis kelainan yang terdapat pada esofagus tersebut.

Indiskasi dilakukannya esofagus adalah Radang esofagus Corpus alineum/benda asing Kelainan anatomi Susah menelan makanan.
Definisi
  1. Oespophagografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X untuk melihat gambaran secara radiologi oesophagus, teknik pemeriksaannya dengan cara pasien harus menelan media kontras (barium sulfat).
  2. Kontras media positif adalah jenis obat yang mengandung unsur tertentu yang digunakan untuk membantu penampakan densitas pada radiograf sehingga dapat membedakan kelainan organ.
  3. Barium sulfat (Ba2SO4) adalah jenis kontras media yang digunakan untuk pemeriksaan oesophagus. Kelainan bawaan / konginental adalah kelainan pada organ jantung yang telah dibawa sejak lahir.
Prosedur Persiapan administrasi
  1. Formulir permohonan pemeriksaan radiologi diisi dan ditanda tangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis dari pasien tersebut, selanjutnya diterima dibagian radiologi.
  2. Surat persetujuan tindakan radiologi diisi dan ditanda tangani oleh pasien atau keluarga terdekat dan diparaf oleh dokter yang menerangkan dan atau ditandatangai oleh dokter spesialis radiologi.
  3. Surat Perjanjian dan Persiapan Pemeriksaan radiologi diisi dan ditanda tangani oleh pasien atau keluarga terdekat dan diparaf oleh dokter yang menerangkan dan atau ditandatangani oleh dokter spesialis radiologi.
Persiapan Pemeriksaan :
Persiapan ruang, alat, bahan dan alat bantu (marker dan alat proteksi) dan obat-obatan oleh radiografer.
Penjelasan umum tentang prosedur pemeriksaan
  1. Check status pasien di komputer oleh radiografer meliputi (Identitas Pasien, Indikasi permeriksaan)
  2. Siapkan stiker amplop dan ID printer

Persiapan alat :
Kontras barium sulfat ( Ba.So4).
Film ukuran 24 x 30 cm dan 35 x 35cm

Pelaksanaan pemeriksaan
  1. Pemanggilan pasien
  2. Croscek data pasien
  3. Penjelasan ke pasien/ komunikasi pasien tentang : foto yang dibuat, tujuan pemotretan dan prosedur
  4. Dokter spesialis radiologi mempersiapkan diri akan melakukan pemeriksaan.
  5. Pelaksanaan pemeriksaan oesophagus oleh dokter spesialis radiologi dibantu oleh radiografer.
Teknik Pemeriksaan :
  1. Teknik radiografi dibuat dalam posisi AP (Anteroposterior),
  2. RAO ( Right Anterior Oblique) dengan cara miring 35°- 40°, 5.4.6.3. LAO dengan cara miring 35°- 40°.
  3. Posisi penderita berdiri atau berbaring, selanjutnya penderita diberi minuman barium kental sebanyak 3 sendok makan dan diminta untuk menahan di dalam rongga mulut, kemudian diberi aba-aba untuk menelan sampai habis dan secara berseri diambil foto oblik kanan, kiri dan lateral.
  4. Pada pemeriksaan bayi kontras yang digunakan adalah ionik atau non ionik.
  5. Setiap kali dilakukan pemotretan maka kaset dikirim ke kamar gelap dan diberi label identitas pasien, selanjutnya film di proses dengan mesin prosesing film.
  6. Radiografer dan dokter spesialis radiologi akan mengevaluasi setiap foto.
  7. 3.3.7. Radiografer menyerahkan foto Rontgen ke dokter spesialis radiologi untuk dibaca dan dibuatkan expertisenya.
  8. Untuk pasien rawat inap Radiografer segera memberi tahu perawat ruangan dimana pasien dirawat agar segera dijemput, foto rontgen dan hasil bacanya dalam satu amplop akan dikirim ke ruangan dimana pasien dirawat .
  9. Untuk pasien rawat jalan foto rontgen dan hasil bacanya dalam satu amplop akan dikirim kedokter pengirim melalui pasien atau keluarga dari pasien tersebut.