Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ulasan Singkat Teknik Pemeriksaan radiologi HSG ( Hysterosalpingography )

Dalam pembahasan pemeriksaan radiologi HSG ada beberapa point yang akan dibahas atanra lain:
1. Pengertian dari HSG
2. Indikasi dilakukanya pemeriksaan HSG
3. Kontra Indikasi HSG
4. Teknik radiografi dari HSG

SILAHKAN Simak dibawah ini semoga bermanfaat:
1 Pengertian
Hysterosalpingography atau HSG merupakan pemeriksaan dengan memasukkan media kontras radio-opaque melalui cannula untuk memperlihatkan bentuk, ukuran dan posisi uterus serta tuba fallopi. Dapat pula untuk memperlihatkan lesi seperti polip, tumor atau fistula dan untuk memeriksa patensi tuba fallopi pada kasus sterilitas. sumber teks book (Balinger, 1995)
Menurut Yoder, hysterosalpingography adalah pemeriksaan radiologi bisa dengan fluoroskopi, yang menampakkan uterus dan tuba fallopi dengan memasukkan media kontras ke dalam uterus melalui ostium cervical sampai sisi dalam rongga uterus, memperlihatkan lumen tuba fallopi dan untuk menilai paten-tidaknya tuba fallopi. Sering digunakan untuk mendiagnosa infertilitas.
2 Indikasi dilakukannya HSG
Pemeriksaan HSG memiliki indikasi yang cukup banyak, diantaranya :
1) Infertilitas.
2) Kelainan kongenital pada uterus, seperti : arcuate uterus, bicornuate uterus, uterus didelphys.
3) Perlengketan uterus (sindrom Asherman’s).
4) Pemeriksaan sebelum myomectomy.
5) Pendarahan abnormal pada uterus.
6) Operasi tuba fallopi.
7) Lokalisasi IUD (Intra Uterine Device).
8) Penyinaran diethylstilbestrol (DES) pada uterus.
9) Endometrial carcinoma.
SUMBER TEKS BOOK (Yoder,1988)

3 Kontraindikasi pemeriksaan HSG
Ada beberapa hal yag dapat menjadi penyebab tidak dapat dilakukannya HSG, yaitu :
1) Hamil.
2) Perdarahan uterus yang hebat.
3) Radang pelvis akut.
SUMBER TEKS BOOK (Yoder,1988)
4) Alergi media kontras.
5) Mengidap penyakit seksual menular, seperti gonorrhea atau chlamydia.
6) Memiliki riwayat penyakit ginjal atau diabetes.
Sumber (www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm
4. Teknik Radiografi
1 Persiapan Pasien
Sebelum pemeriksaan HSG ini dilakukan, ada beberapa persiapan pasien yang harus dilakukan. Persiapan tersebut antara lain :
1) Pasien diberitahu tentang prosedur HSG, termasuk ditanyai kapan haid terakhir, karena HSG dilakukan pada waktu 2 – 5 hari setelah haid terakhir dan sebelum terjadi ovulasi. (www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm)
Atau pada 10 – 14 hari dari hari pertama haid terakhir. (Diktat kuliah TRL-2).
2) Malam hari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien melakukan urus-urus. Bisa dengan minum obat laksatif seperti Dulcolax. (Ballinger,1995)
3) Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien memberi pernyataan bersedia mengikuti pemeriksaan. (www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm)
4) Pasien akan ditawari obat sedative untuk penenang dan mengurangi kontraksi perut bila perlu. (www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm)
5) Pasien berganti baju pasien dan mengosongkan kandung kencing. (www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm)
2 Persiapan Alat
Persiapan lainnya adalah persiapan alat. Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan HSG antara lain :
1) Pesawat sinar-X dilengkapi dengan fluoroskopi. (Ballinger,1995)
2) Kaset dan film ukuran 18X24 cm2.
3) Larutan desinfektan.
4) Obat antiseptik. (Diktat kuliah TRL-2)
5) Obat sedative atau anti peristaltik.(www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm)
6) Peralatan memasukkan kontras, ada dua macam :
· Hysterosalpingography set, terdiri atas : pertubator / metal cannula, speculum, tang porsio, conus, sphigmanometer, spuit glass 
· Foley catheter, biasanya ukuran 8 atau 10, speculum, long forcep, Colby adaptor, extension tube, 2-way stopcock dan dua spuit, ukuran 12 ml untuk wadah media kontras, ukuran 3 ml untuk air steril. (Yoder,1988).
7) media kontras radio-opaque, biasanya water-soluble. Contohnya Sinografin. Water-soluble dipilih karena menghasilkan gambaran diagnostik yang lebih baik daripada oil-soluble dan tidak memiliki efek samping. (Yoder,1988)
8) Duk steril dan handscoen.
3 Proyeksi Radiografi
Pemeriksaan HSG dengan fluoroskopi menggunakan plain foto, proyeksi anteroposterior sambil mengikuti jalannya media kontras dan proyeksi tambahan. Proyeksi tambahan adalah oblique, axial maupun lateral, sesuai kebutuhan radiolog saat mengamati obyek dengan fluoroskopi. Serta foto post pemeriksaan. (Ballinger,1995)
1) Plain Foto
Digunakan untuk mengetahui persiapan pasien, yakni dengan tidak adanya obyek yang mengganggu (feses) di sekitar area pemeriksaan, benda asing seperti IUD, melatih pasien untuk ekspirasi dan tahan nafas saat dilakukan ekspose serta menentukan faktor eksposi yang tepat.
Posisi pasien : posisi lithotomi di atas meja pemeriksaan
Posisi obyek : cavum pelvis tercover dalam film, batas atas SIAS, batas bawah simphisis pubis
Arah sinar : vertikal tegak lurus kaset
Pusat sinar : 2 inchi proximal simphisis pubis
FFD : 100 cm
Ukuran kaset : 18X24 cm2
Faktor eksposi : menggunakan kV tinggi dan waktu eksposi yang singkat. Pasien ekspirasi dan tahan nafas saat dilakukan ekspose
2) Proyeksi Anteroposterior
Posisi pasien : posisi lithotomi di atas meja pemeriksaan
Posisi obyek : cavum pelvis tercover dalam film
Arah sinar : vertikal tegak lurus kaset
Pusat sinar : 2 inchi proximal simphisis pubis
FFD : 100 cm
Ukuran kaset : 18X24 cm2
Faktor eksposi : menggunakan kV tinggi dan waktu eksposi yang singkat. Pasien ekspirasi dan tahan nafas saat dilakukan ekspose.
3) Proyeksi TambahanMenggunakan fluoroskopi memberikan kemudahan saat mengamati jalannya media kontras. Termasuk dengan proyeksi tambahan yang digunakan untuk mengamati struktur anatomi maupun kelainan pada uterus dan tuba fallopi. Proyeksi tambahan yang biasa digunakan adalah oblique kanan-kiri.
Proyeksi oblique kanan
Digunakan untuk melihat tuba fallopi sebelah kanan. Pasien diposisikan agak miring ke arah kanan, sehingga sisi kanan belakang dekat dengan kaset. Gambaran tuba fallopi sebelah kanan akan tampak lebih jelas.
Proyeksi oblique kiri
Digunakan untuk melihat tuba fallopi sebelah kiri. Pasien diposisikan agak miring ke arah kiri, sehingga sisi kiri belakang dekat dengan kaset. Gambaran tuba fallopi sebelah kiri akan tampak lebih jelas.

4) Proyeksi post pemeriksaan
Digunakan untuk melihat sisa media kontras yang menempel di cavum uteri maupun di rongga peritoneal. Biasanya sekitar 10 – 20 menit sejak kontras dimasukkan.(www.sjmercyhealth.org/homepage.cfm)

Untuk tambahan saja bahwa pemeriksaan HSG tidak harus menggunakan HSG set riester yang terbuat dari besi, namun sesuai perkembangan jaman pemeriksaan HSG bisa menggunakan hsg set disposable dan kalau saking tidak tersedianya bahan bisa menggunakan folley catheter ukuran kecil, namun semuanya tergantung dari dokter radiology yang akan mengerjakan. www.freelance.radiografer.info

Post a Comment for "Ulasan Singkat Teknik Pemeriksaan radiologi HSG ( Hysterosalpingography )"