Judul diatas merupakan bukan pengertian yang asing lagi untuk seorang radiografer, "Proses Terjadinya X-Ray", karena saat pertama kali masuk kuliah radiografer pasti ditanya tentang "Proses Terjadinya X-Ray".
Namun setelah saya cek di mesin pencari ternyata pencarian topik ini, sangatlah banyak yang cari, saya rasa topik tersebut yang mencari bukan hanya orang radiologi, fisika, atau yang berkecimpung dibidangnya, melainkan orang awampun banyak yang ingin mengetahui tentang Proses Terjadinya X-Ray.
Saat kuliah semester pertama di ATRO dalam ujian semester awal, soal nomor satu adalah disuruh menjabarkan Proses Terjadinya X-Ray, karena radiografer hukumnya wajib tahu dan faham tentang itu.
Berikut Proses Terjadinya X-Ray menurut buku segi segi fisika radiologi dan radiografi :
1. Katoda (filamen) dipanaskan lebih dari 20.000 derajat celsius sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
2. Karena panas, elektron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
3. Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup).
4. Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi.
5. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk panas ( > 99% ) dan sinar-x ( < 1% ).
6. Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x dari tabung, sehingga sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela (window).
7. Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat benturan elektron ditiadakan oleh radiator pendingin.
Jumlah sinar x yang dilepaskan setiap satuan waktu dapat dilihat pada alat pengukur miliampere (mA), sedangkan jangka waktu pemotretan oleh alat pengukur waktu.
0 Comments