ARTIKEL SEPUTAR KEDOKTERAN NUKLIR

KEDOKTERAN NUKLIR
Adalah cabng ilmu kedktran yg mnggunakan smbr radisi trbka utk mmpljari fisiologi n anatomi srta mlekkkan diagnosa & terapi
Atom : bgn terkcil dari unsur
Unsur : bag trkcol dr olekul
Inti atom : trddri dari Proton Neutron
No Atom (z) : jmlh e pd atom (jmlh proton pd inti atom)
No massa (A) : jml Proton + Neutron
Isotop : No atom sama, No masa beda

Isobar : No Massa sam, No atom beda
Isoton : jmlah neutron sama
Isomer : mempunyai nomor, masa dan jmlah neutron sama tapi tingkt energinya berbeda.
Aktifitas : jmlah diistegrasi per detik, satuan Baquerel (Bq),curie(CI)= 3,7x1010
Waktu paroh : wkt yg dprlukan olh zat rdioaktif utk mluruh mnjad separuh dr semula.
Pemanfaatan Radioaktif
- distribusi umum (imaging) dan penngunaan In Vivo
- laju perubahan dlm distrinbusi/ studi alirn organ (organ flow studies)
- studi fungsi organ utk mengukur krja/fungsi orgn
- mengetahui letak suatu organ
- akumulasi abnormal rdioisotop dalam tbuh
- informasi pasien melalui pmx In Vitro
Teknik pmx :
- statik : pmx Kn setelh radioisotp terakumulasi pd organ yang sdng dipelajari ex. Tiroid up take 24 hours
- Dinamik : pmx KN dilakukan mulai prtama kali radioisotop masuk ke tubuh sampai batas waktu yang ditetapkan contoh : Renogram
DETEKTOR SINTILASI
Sintilasi : berpendar/berkedip/menimbulkan cahaya, contoh : TV, Osiloskop, Luminesensi, Fluorosensi, Mis: glow
in the dark
Detektor Sintilasi: Detektor radiasi selalu menggunakan bahan, yang jika ditembus radiasi akan mengeluarkan cahaya.
Interaksi radiasi (sinar gamma) dgn materi:
> Penetrasi (paling aman)
> Scattering (hamburan)
> Efek foto listrik (ionisasi)
> Efek Compton (ionisasi)
> Pair Production (produksi pasangan)
> Triplet Production(produksi 3 partikel)
> Disintegrasi inti atom
Bahan Sintilasi
> BAHAN CAIR: mendekteksi energi
rendah
> Umumnya bahan kimia organik
2-phenyl-5-(4- biphenyl)- oxazole : PBO
2-phenyl-5-(4-biphenyl)-1,3,4 oxadiazole :
PBD
1,4 – di-(2-(5_phenyloxasolyl)- benzene :
POPOP
> BAHAN PADAT (KRISTAL):
energi tinggi
> Mendeteksi Proton :ZnS(Ag)
> Mendeteksi sinarGamma: Cs J (Tl)
atau Na I (Tl)
KAMERA GAMMA
Bagian detektor :
Kollimator
> Fungsi: hanya
mendeteksi sinar gamma yg sejajar kolimator atau tegak lurus kristal (membatasi foton yg akan dideteksi)
> Material : Pb
> Macam :
Pararel hole (sejajar),
Converging (Organkecil, permukaan
Krista lbesar)
Diverging (Organ besar permukaan
kristal kecil) à mobile kamera
> Pengelompokan:
Low energy (80 – 150 kev)
Medium energy(150 - 300kev): Tc-99m
High energy (300 – 400 kev): I -131
Kristal
> Bahan: NaI (Tl), Tl
menyebabkan NaI berkelip pada suhu ruangan, sangat Higroskopis
> Fungsi: mengubah sinar
gamma menjadi cahaya (sintilasi)
> Panjang gelombang
cahaya: 3500-5700 Å
> Tebal kristal:13 mm,
9,5 mm, 5 cm
> Kedap cahaya
> Terdapat reflector
(cermin)
Light Guide
> Pemandu cahaya
> Bahan: minyak silikon
> Fungsi: mengarahkan
cahaya dari kristal
menuju PMT
Photo Multiplier Tube (Pmt)
> Fungsi: Pelipatgandaanfoton (elektron)
> Prinsip kerja: adanya
beda potensial (tegangan) yang bertingkat pada dynode
> Photokatoda: mengubahcahaya menjadi
elektron (foto elektron)
> Dynode: menarikelektron, sekaligus
pelipatganda elektron
> Focus grid: mefokuskan elektron pada dynode
> Collector (Anode):mengumpulkan
elektronà muatan/ aruslistrik
Sistem Prosesor
- Preamplifier, merubah muatan listrik dari PMT menjadi pulsa denganamplitude proporsional terhadap energi cahaya yang diserap oleh PMT
- Amplifier, menguatkan tinggi pulsa
- Pulsa High Analyzer (PHA),
menentukan apakah pulsa yang dihasilkan amplifier berada pada daerah-daerah jendela (energy window)
Image Correction Processor
Rangaian elektronik yang berfungsi untuk memproses lebih lanjut pulsa dari PHA untuk diubah menjadi image/gambar/sintigraf
RADIOFARMAKA
Adlh : sediaan farmasi brupa snyw kmia yg mngndng radioisotop dlm struktrnya, dignkn utk tjuan diagnstik n terapi dlm KN
SARAT RADIOFARMAKA:
- Murni satu radionuklida saj
- Murni scra radiokimia
- Stabil dala bntk senyawanya
- Pmancr sinar gamma, energi tunggal, energi antara 100-400keV,waktu paroh pndek
- Radioaktifitas rendah, bebn rdissi kecil
- Ekonomis, terjngkau, dpt diproduksi
LABELLING
> Proses pemberian tanda radioisotop terhadap kit / imaging agent, sehingga menjadi suatu senyawa radiofarmaka yang siap untuk pemeriksaan / terapi
KIT / IMAGING AGENT
> DTPA: Diethylene Triamine Penta Acetic Acid > Brain, kidney
>HIDA: Hydroxy Imino Di – Acetate > hepatobiliri
>HAS: Human Serum Albumin (heart blood pool)
>MDP: Metilen Di Phosphonate (Skeleton)
>MAA: Macro Aggregated Albumin (Lungs)
>TSC: Technetium Sulfur Colloid (retikuloendothelial system)
>HEDSPA: Hydroxy Ethylidene (Skeleton)
PRODUKSI BATAN
> Generator : 99m Tc
> Thallium 201 Tl Chlorida
> Gallium 67 Ga Citrate
> Hippuran 131 I
> Natrium Iodida: Na 131 I
PEMANFAATAN RADIOFARMAKA
> In Vivo (masuk ke tubuh manusia)
> Organ flow studies (perfusi)
> Organ function studies (Fungsi organ)
> Localization of an organ (lokasi organ)
> Abnormal accumulation (tumor,
metastase)
> In Vitro (tes pada cuplikan / sampel)
In Vivo
> Otak: 99m Tc Sn DTPA
> Liver: 99m Tc sulfur colloid, 99m Tc HIDA, I 131
> Lung: gas Xenon Xe133, gas Krypton 81m Kr)
> Kidney: Tc 99m, Hg197, I 131
> Bone: 99m Tc polyphoshates
> Pancreas: Selenium Se 75
> ParaThyroid:Selenium Se 75
> Marrow (sumsum): 99m Tc sulfur colloid, In 111
> Spleen (limpa): 99m Tc sulfur colloid, Cr 51
> Heart (hati): Thallium Chloride Tl 201
> Cairan otak: Yb 169 DTPA
> Sistem limpatik: 99m Tc sulfur colloid
> Placenta: I 131 human serum albumin
: 99m Tc albumin
Flow Studies (Metabolisme)
> Otak: 99m Tc Sn DTPA,
99m Tc gluceptate sodium
> Liver: 99m Tc sulfur colloid, 99m Tc HIDA
> Lung: 99m Tc albumin
> Kidney: 99m Tc Sn DTPA
> Thyroid: 99m Tc
> Heart: 99m Tc sodium
> Placenta: 99m Tc albumin
Fungsi Organ
> Thyroid: Sodium Iodide 131 I
Sodium pertechnetate 99m Tc
> Kidney: 131 I Hippuran
> Liver: Rose bengal 131 I, 99m Tc HIDA
> Lung: gas Xenon Xe133
> Brain: gas Xenon Xe133
> Heart: 99m Tc sel darah merah / Albumin
Lokasi Organ
>Letakplacenta: human serum albumin 131I
:human serum albumin99mTc
> Letak ginjal: 131 I Hippuran
> Pericardial (jantung): albumin 99mTc
> Sub diaphragmatic abscesses: 99mTc
Tumor ~ Metastasis
> Brain: 99mTc, 197 Hg, 67 Ga citrate
> Mediastinum (lung): 67 Ga citrate
> Thyroid: 131 I
> Bone: 99m Tc polyphoshates
> Eye: Larutan Sodium Phosphate 32 P
> Hati: 99m Tc polyphoshates
> Pembuluh darah: Fibrinogen 131 I
> Soft tissues: 67 Ga citrate
In Vitro
> SAMPEL: darah, urine, feces
> Volume darah:
131 I / 125 I serum albumin
51 Cr sel darah merah
> Anemia: Cyanocobalamine 60 Co
> Fungsi pankreas atau malabsorption:
: 131 I / 125 I lemak
> Gastrointestinal: 51 Cr sel darah merah
> Metabolisme Fe: Ferrous 58 Fe citrate
Pemberian dosis:
> Pancreas: 200 μ Ci – 250 μ Ci Se 75
> Limpa: 1 – 2 mCi 99m Tc sulfur colloid
> Liver: 500 μ Ci 99m Tc sulfur colloid
atau 300 μ Ci 131 I Rose Bengal
> Bone: 10 – 15 mCi 99m Tc
polyphoshates
> Lung: 2 mCi 99m Tc MAA
> Thyroid: 1–2 mCi 99m Tc, 200–400 μCi 131 I
> Ginjal: 5 mCi 99m Tc Sn DTPA, 500 μ Ci
> Brain: 15 – 20 m Ci 99m Tc Sn DTPA
Persiapan/Pengukuran Dosis
> Pemilihan radiofarmaka
> Volume: ml atau cc
> Aktivitas total: μ Ci atau m Ci
> Konsentrasi: μCi/ ml atau mCi/ml
> Aktivitas spesifik: μCi/gr atau mCi/gr
> Data dan waktu Aktivitas !!
> Kadaluwarsa
> Informasi
Perhitungan
Knsntrsi =
Total Aktivitas dlm Vial (1 mCi)
Volume Vial (20 ml)
(μCi/ ml atau mCi/ml), mis: 50 μCi/ml
> Diambil 10 ml dengan Syringe
à aktivitas dalam syringe = 500 μCi
Kesimpulan:
> Radiofarmaka dapat dimanfaatkan secara luas untuk mempelajari organ dan sistem metabolisme.
> Persiapan dan perhitungan dosis perlu diperhatikan karena sifat radioisotop yang meluruh.
PRODUKSI RADIONUKLIDA
> Pemilihan Reaksi inti untuk tujuan produksi Radioisotop:
> Jenis nuklida sebagai target
> Penampang lintang reaksi
> Energi partikel penembak
> Tingkat kemurnian radionuklida yg dihasilkan
Siklotron ( Cyclotron)
> Energi ambang reaksi 10 Mev
> Berkas partikel bermuatan hingga 50 MeV
> Intensitas cukup tinggi
> Kekurangan: berkas partikel untuk 1 penyinaran
Tempat Produksi Radionuklida
> Kamar asam biasa (fume hood)
> Ventilated box dgn lubang untuk tangan
à Isotop skala mikro curie
> Glove box dgn tekanan rendah
àPemancar β lemah, C-14 dan S-35
> Glove box dgn remote handling tong
à Pemancar γ
> Master slave manipulator
Reaktor Nuklir
> Keunggulan: memproduksi macam-macam radioisotop secara serentak
> Energi hingga 50 MeV
> Fluks neutron: 10 12 n / cm2 /det
> Ada batang pengendali
> Problem panas yg timbul akibat rekasi nuklir à Sistem pendingin
Generator Product
> Generator Tc 99m
> Waktu paruh Tc-99m : 6,02 jam
> Dari Molibdinum (Mo)
> Perjanjian : Senin jam 9
> Mempunyai waktu dilusi 24 jam
àMilky (pemerah)
SPET(singgle Photon Emition Tomografi ), tknik pengambaran dng memsukkan radisi sinar gama yang diemiskan oleh radionulkida yang dimasukkan ketubuh kemudian dideteksi oleh singgle foton
PET (positrin Emition Tomografi) yaitu teknik dgn menngunakan radionulkida yang mengemisikan positron dimasukkn ke dlam tubuh kemudian dideteksi oleh PET scanner
ECAT (Emition Computerized Axial Tomography) yaitu suatu sistem sofware komputer untuk penggambaran tomografi berdasarkan pada radiasi yang diemisikan dr radionuklida yang dimasukksn ke tbuh.
WORKSTATION KEDOKTERAN
NUKLIR

> Ruang administrasi + ruang tunggu
> Ruang pemeriksaan/konsultasi (poli)
> Laboratorium (hot lab)
> Ruang pemberian radiofarmaka
> Ruang imajing
> Ruang pengolahan limbah
> Ruang penunjang kegiatan (kamar gelap, ruang logistik, ruang karyawan)
> Ruang rawat inap
RUANG ADMINISTRASI
> Informasi (Customer Service)
> Loket penerimaan
> Keuangan
> Jadwal pemeriksaan/program
> Telepon
> Arsip pemeriksaan
> Ruang tunggu nyaman
RUANG PEMERIKSAAN (POLI)
> Tempat tidur pemeriksaan
> Meja kursi
> Papan informasi
> Peralatan medik
HOT LAB
> Design ruangan khusus, dengan memperhatikan faktor keselamatan (kontaminasi) dan kenyamanan (ventilasi, pencahayaan).
> Sebelum ke hot lab, ada ruang dekontaminasi
> Shower, Saluran pembuangan terpisah
> Terhubung langsung dgn ruang pemberian radiofarmaka & pengolahan limbah
RUANG IMAJING
> Dekat dengan ruang pemberian radiofarmaka
> Design ruang memperhatikan faktor keselamatan (kontaminasi)
> Kenyamanan (suhu, pencahayaan)
> Dekat dgn kamar gelap & administrasi
RUANG PENGOLAHAN LIMBAH
> Dekat Hot Lab
> Memperhatikan prinsip “Delay and Decay” (penundaan dan peluruhan)
Contoh: I-131 à 6 x 10 -6 μ Ci /ml
> Paparan < 0.1 mR/jam
RUANG PENUNJANG
> Jauh dari hot lab
> Untuk kenyamanan karyawan
RAWAT INAP
> Memperhatikan faktor keselamatan radiasi dan kenyamanan pasien
> Perawatan pasien tergantung pada kondisi pasien
> Baik untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.
KESIMPULAN
> Workstation pelayanan kedokteran nuklir didesain dengan memperhatikan faktor keselamatan dan kenyamanan.